shakrankreasi.com

5 Destinasi Anti-Mainstream di Jogja untuk Liburan Long Weekend Idul Adha 2025 Tanpa Keramaian

shakrankreasi.com – Libur Idul Adha 2025 diperkirakan berlangsung empat hari, Jumat 6 Juni sampai Senin 9 Juni, berkat cuti bersama yang disiapkan pemerintah. Kalau kamu ingin rehat dari padatnya Malioboro atau Borobudur, lima “hidden gems” ini—Pantai Wohkudu, Air Terjun Kedung Pedut, Gunung Api Purba Nglanggeran, Goa Cerme, dan Bukit Klangon—menawarkan panorama sunyi, harga tiket bersahabat, serta akses yang relatif mudah.


1. Pantai Wohkudu – “Teluk Pribadi” di Gunungkidul

Pantai seluas ± 25 m ini diapit dua tebing karang tinggi sehingga ombak besar tidak langsung menghantam pesisir; hasilnya suasana pantai serasa milik sendiri.

  • Lokasi: Dusun Wiloso, Girikarto, Panggang, Gunungkidul
  • Tiket: Rp5.000 per orang; camping Rp20.000
  • Akses: Jalan beraspal sempit lalu trekking ± 500 m melintasi ladang—pastikan kendaraan fit dan lampu senter siap untuk perjalanan malam
Apa yang Bikin Berbeda?

Hamparan rumput hijau, pasir putih bersih—hampir bebas pedagang keliling—membuat Wohkudu cocok untuk piknik tenang atau memancing ikan karang saat senja.


2. Air Terjun Kedung Pedut – Dua Warna Air di Kulon Progo

Aliran Sungai Mudal membentuk “waterpark alami” dengan air toska–putih yang kontras.

  • Lokasi: Banyunganti, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo
  • Tiket: Rp10 ribu (weekday) – Rp20 ribu (akhir pekan)
  • Jam buka: 07.00–17.00 WIB
  • Fasilitas: loker, pelampung, gazebo, flying-fox, warung lokal; trek tangga sudah dicor, namun tidak ramah kursi roda
Kenapa Sepi?

Kedung Pedut berada 16 km dari Wates dengan kontur menanjak; jarak parkir–air terjun ± 300 m membuat pengunjung massal cenderung menghindar, memberi kamu ruang berenang lebih lega.


3. Gunung Api Purba Nglanggeran – Pendakian Ringan di Geopark UNESCO

Bekas gunung aktif 60 juta tahun silam ini kini jadi ikon ekowisata dan bagian UNESCO Global Geopark sejak 2015.

  • Lokasi: Desa Wisata Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul
  • Tiket: Rp15–20 ribu (termasuk pemandu lokal)
  • Durasi trek: 60–90 menit; cocok untuk pendaki pemula
  • Daya tarik: panorama 360° Merapi–Mangunan, sunrise & sunset spektakuler, serta paket edukasi kopi & kakao desa setempat
Nilai Plus

Desa Nglanggeran menyabet gelar UNWTO Best Tourism Village 2021, bukti manajemen wisata lestari mereka—jadi kamu liburan sekaligus mendukung masyarakat lokal.


4. Goa Cerme – Jejak Walisongo di Bawah Tanah

Goa sepanjang ± 1,5 km ini dahulu digunakan Walisongo untuk merumuskan pendirian Masjid Agung Demak, memadukan wisata adrenalin, sejarah, dan religi.

  • Lokasi mulut goa: Srunggo, Imogiri, Bantul (pintu keluar di Gunungkidul)
  • Ketinggian: 500 mdpl; harus melapor pemandu karena percabangan rumit
  • Durasi susur: 1–2 jam menembus sungai bawah tanah setinggi 1 m
  • Unik: ornamen stalaktit menyerupai “air zam-zam” & panggung pertemuan, plus ritual Jodhangan tiap Minggu Pahing bulan Sura
Kenapa Anti-Mainstream?

Tangga 759 anak menuju mulut goa menyeleksi wisatawan; hasilnya, suasana dalam goa jauh lebih hening dibanding gua wisata lain di Bantul (Giritirto).


5. Bukit Klangon – Balkon Sunyi Menatap Merapi

Terletak 4 km dari puncak Merapi di ketinggian 1.100 mdpl, Klangon menyajikan gardu pandang “sejajar awan” dengan tiket Rp4.000 saja.

  • Lokasi: Kalitengah Lor, Cangkringan, Sleman
  • Jam rekomendasi: datang sebelum pukul 11 untuk menghindari kabut
  • Aktivitas: downhill MTB, trekking, berkemah (Rp15 ribu)
  • Fasilitas: lahan parkir luas, warung kopi, musala, toilet, ATV rental
Spot Foto

Bukit ini jarang diserbu wisatawan harian karena berada di jalur erupsi Merapi; ketika cuaca cerah, puncak Merapi tampak jelas tanpa perlu mendaki gunungnya.

Share